Patah Tulang, Diurut atau Pengobatan Medis?

Senin, 23 November 2015 - 09:25 WIB
Patah Tulang, Diurut...
Patah Tulang, Diurut atau Pengobatan Medis?
A A A
JAKARTA - Jalur alternatif kerap dipilih seseorang ketika mengalami patah tulang. Mereka menilai, dengan pijat mampu mengembalikan kesehatan tulangnya. Namun sayang, hal tersebut tidak dianjurkan oleh para dokter.

Hal tersebut diungkapkan oleh dokter Spesialis Darurat Medis, dr Wahyuni Dian Purwati SpEM. Wahyuni mengungkapkan, pasien patah tulang harus mendapatkan penanganan yang tepat. Salah satunya dengan mengunjungi dokter dan melakukan rontgen.

"80% korban kecelakaan mengalami gangguan pada kulit, otot dan tulangnya atau disebut trauma muscoloskeletal. Kalau sudah seperti ini harus ditangani secara gawat darurat," papar Wahyuni di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Wahyuni menjelaskan, jalur alternatif, seperti pijat tidak dapat menyembuhkan patah tulang. Pasalnya, hal tersebut hanya mampu mengobati sementara waktu.

"Kondisi patah tulang kan berbeda-beda. Kalau sekedar cedera biasa, tulang patah gak disertai remuk ya dukun bisa membantu. Tapi kalau patahnya agak remuk sebaiknya jangan dipijat," jelasnya.

Parahnya, tulang yang patah dalam ukuran kecil tidak bisa kembali menyatu dan terserap. Dengan demikian, patah tulang pun bisa kembali terjadi. Meski demikian, patah tulang tidak harus dioperasi.

"Jika penanganan tepat sasaran, tulang akan menyatu dengan sendirinya. Hanya saja butuh waktu lama dan butuh tindakan medis," tandasnya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0686 seconds (0.1#10.140)